Ahad, September 30, 2007

ketinggian ILMU dan kehebatan sikap KETENANGAN dalam melawan hujah...seorang presiden IRAN

Kecantikan Diplomasi Ahmadinejad


Langkah diplomatik Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad, mengambil inisiatif dalam konteks hubungan AS-Iran yang kian memanas tampaknya akan memiliki dampak yang luas. Sekalipun mendapat caci-maki kekanak-kanakan dari Presiden Universitas Columbia, Lee Bollinger, langkah berani Ahmadinejad bukan tak mungkin akan terbukti menghunjam lebih dalam ketimbang yang diperkirakan para musuhnya di AS.

Bagi setiap orang yang dapat berpikir dengan lebih tenang, keberanian Ahmadinejad untuk tanding tandang, menahan segala celaan dan cemooh hadirin, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan sikap kekanak-kanakan dan kepicikan sang rektor dan sebagian audiens untuk memperolok tamu yang diundangnya.

Pemandangan kontras ini dapat dilihat sebagai pertanda keyakinan akan kemenangan di pihak Ahmadinejad dan semua yang dia wakili, sekaligus menandakan suasana frustrasi serta kegelisahan di pihak Bollinger dan semua yang diwakilinya. Di bawah ini adalah sebagian kecil kandungan ceramah kedua pihak yang mewakili dua peradaban yang berbeda itu.

Bollinger memulai 'ceramah penyambutannya', antara lain, dengan menyatakan bahwa acara tersebut tidak berhubungan sama sekali dengan hak pembicara (Ahmadinejad), tapi hanya berkaitan dengan haknya untuk mendengar dan berbicara. ''Kami melakukan ini demi diri kami sendiri,'' kata Bollinger. Kemudian Bollinger melanjutkan, ''Suatu hari pada Desember 2005 dalam sebuah acara siaran televisi negara, Anda menggambarkan holocaust sebagai sebuah legenda yang dibuat-buat. Satu tahun kemudian, Anda mengadakan konferensi dua hari yang menghimpun para pengingkar holocaust. Bagi orang awam dan bodoh sekalipun, ini adalah propaganda yang berbahaya.''

Tepuk tangan memecah ketegangan. Bollinger menandaskan, ''Sekarang Anda datang ke tempat ini (tempat bagi banyak pengungsi holocaust), maka Anda tampak menggelikan. Anda hanya menjadi seorang yang secara angkuh bersifat provokatif atau secara mengejutkan tidak berpendidikan.'' Lagi-lagi tepuk tangan membahana. Bollinger meneruskan, ''Dua belas hari yang lalu Anda berkata negara Israel tidak lagi bisa hidup.

Pernyataan ini menggemakan berbagai pernyataan provokatif yang Anda sampaikan pada dua tahun terakhir, termasuk pada Oktober 2005, ketika Anda berkata Israel itu harus dihapuskan dari peta. Nah, di Columbia banyak mahasiswa yang tinggal di Israel atau berasal dari Israel, apakah penghapusan itu itu juga mencakup Columbia? Mengapa Anda mendukung organisasi-organisasi teroris yang senantiasa menghantam perdamaian dan demokrasi di Timur Tengah, menghancurkan hidup dan masyarakat sipil di kawasan itu?'' Tepuk tangan memuncak.

Bollinger meneruskan kecamannya, ''Dalam sebuah pengarahan di hadapan National Press Club, Jenderal David Petraeus melaporkan senjata-senjata yang datang dari Iran, termasuk 240 milimeter roket dan proyektil peledak, berandil pada `serangan-serangan canggih yang sama sekali tidak akan mungkin tanpa dukungan Iran.' Sejumlah lulusan Columbia dan para mahasiswa ada di antara para anggota militer pemberani yang sedang bertugas di Irak dan Afghanistan.

Mereka, seperti kebanyakan orang Amerika lainnya dengan putra, putri, ayah, suami, dan istri yang bertugas di medan pertempuran, benar-benar melihat pemerintahan Anda sebagai musuh, Mengapa Anda memilih membuat orang-orang di negara Anda menjadi lemah akibat sanksi-sanksi ekonomi internasional, dan mengancam untuk menelan dunia dalam pembasmian nuklir?''

Setelah melihat kecaman yang bertubi-tubi itu, sekarang marilah kita simak ringkasan pernyataan Ahmadinejad di forum Universitas Columbia petang 24 September 2007 itu. Ahmadinejad mengawali ceramahnya dengan mempersoalkan sikap Lee Bollinger yang telah membacakan pernyataan politik yang melecehkan dirinya sebelum ada pernyataan dari tamu yang diundangnya.

''Menurut saya, teks yang dibacakan oleh tuan di sini (Bollinger), bukan hanya menyangkut saya, melainkan lebih merupakan penghinaan atas informasi dan pengetahuan para pendengar yang hadir di sini. Dalam lingkungan universitas, kita harus membiarkan seseorang mengatakan pikirannya, mengizinkan setiap orang untuk berbicara sehingga kebenaran pada akhirnya bisa diungkapkan. Sudah tentu dia (Bollinger) mengambil lebih banyak waktu ketimbang yang dialokasikan untuk saya. Tapi tak apalah. Kita biarkan semua itu sebagai tambahan dalam daftar klaim penghormatan atas 'kebebasan berbicara' di negeri ini.''

Ahmadinejad melanjutkan ceramah singkatnya dengan memaparkan arti penting pengetahuan, informasi, dan riset bagi semua orang, terutama kalangan terpelajar. ''Kunci untuk memahami realitas sekitar kita ada di tangan para peneliti, yakni mereka yang mau menguak yang tersembunyi, ilmu-ilmu yang belum diketahui. Seluruh jendela realitas yang mungkin hanya bisa dibuka oleh para sarjana dan kaum terpelajar di dunia,'' tutur dia.

''Ajaran para nabi, dari Adam sampai Muhammad, bertujuan membebaskan manusia dari kebodohan, keterbelakangan, tahayul, perilaku tidak etis dan pola berpikir yang keliru. Salah satu bahaya yang ditimpakan pada pengetahuan ialah pembatasannya pada bidang eksperimental dan fisik, lantaran realitas jauh lebih luas daripada yang dapat ditampung oleh ranah materi.''

Ahmadinejad menambahkan bahwa di sisi lain, ilmu pengetahuan dapat disalahgunakan oleh individu atau kelompok yang korup dan egois. Akibatnya, ilmu hanya dipakai untuk melayani nafsu dan memuaskan amarah. Di dunia dewasa ini, negara-negara berkuasa hanya menyalahgunakan para ilmuwan untuk kepentingan mereka semata-mata. Negara-negara ini juga memanfaatkan semua peluang demi kepentingan mereka. Misalnya, dengan menggunakan metode-metode ilmiah, kini mereka menipu masyarakat dengan menciptakan musuh-musuh yang sebenarnya tiada, dan menimbulkan atmosfer ketakutan.

Semua ini, menurut dia, agar mereka bisa mengendalikan segala sesuatu atas nama (perang) melawan terorisme. Negara-negara adikuasa ini juga melanggar privasi, menyadap telepon dan terus-menerus merekayasa suasana psikologis yang tidak aman agar mereka bisa terus berkuasa atas rakyat mereka. Misal lain, dengan metode-metode ilmiah dan perencanaan yang matang, mereka melancarkan serangan pada budaya lokal yang merupakan buah interaksi, kreativitas, dan aktivitas kesenian ribuan tahun.

Hal yang lebih memilukan adalah upaya kekuatan-kekuatan besar untuk memonopoli sains dan mencegah negara-negara lain dalam mencapai pengembangan ilmiah yang sama. Mereka berdalih dengan ribuan alasan, melemparkan tuduhan tanpa bukti, memberlakukan sanksi-sanksi ekonomi untuk mencegah perkembangan dan percepatan. Semua itu merupakan akibat pudarnya nilai-nilai kemanusiaan, moral dan ajaran para nabi Ilahi. Dengan sangat menyesal, mereka memang belum terlatih untuk melayani umat manusia.

Para ilmuwan seharusnya menjadi orang-orang yang memandu umat manusia menuju masa depan yang lebih baik. Tuhan menyadari semua realitas. ''Saya berharap akan datang suatu hari manakala para ilmuwan memerintah dunia dan Tuhan itu sendiri akan datang bersama Nabi Musa, Isa, dan Muhammad untuk memerintah dunia ini dan membawa kita menyongsong keadilan,'' ujar Ahmadinejad.

Mengacu pada dua poin yang dikatakan (Bollinger) di pengantar, Ahmadinejad mengaku terbuka bagi setiap pertanyaan. ''Tahun lalu, atau dua tahun lalu, saya mengajukan dua pertanyaan. Anda tahu pekerjaan utama saya adalah dosen. Walau menjadi presiden, saya masih mengajar di tingkat pascasarjana dan doktoral setiap minggu. Mahasiswa saya banyak bekerja dengan saya dalam berbagai bidang ilmu. Saya percaya bahwa saya adalah seorang akademisi. Maka itu, saya berbicara dengan Anda dari sudut pandang akademis. Saya pernah mengajukan dua pertanyaan.

Tapi, alih-alih mendapat tanggapan, saya malah menerima gelombang hujatan dan tuduhan. Dan sayangnya, kebanyakan penghujat dan penuduh itu datang dari kelompok yang mengklaim percaya pada kebebasan berbicara dan kebebasan mendapat informasi. Anda pasti tahu bahwa Palestina adalah luka yang telah berusia tua 60 tahun.''

Menurut Ahmadinejad, selama 60 tahun, orang-orang ini diusir; terus dibantai didera konflik dan teror. Kaum wanita dan anak-anak mereka yang tidak bersalah dibinasakan, dihancurkan, dan dibunuh oleh segala rupa helikopter dan pesawat tempur (Israel) yang meluluhlantakkan rumah mereka dari atas. Anak-anak (Palestina) usia sekolah banyak yang dipenjarakan dan disiksa. Keamanan Timur Tengah selalu berada dalam bahaya; dan selama 60 tahun ini, menurut dia, masyarakat sering mendengar slogan ekspansionisme 'Dari Nil hingga Efrat'.

''Dua pertanyaan yang sama akan saya ajukan lagi di sini. Dan Anda dapat menilai apakah tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan ini harus berupa hujatan dan tudingan atau mencuatkan segala propaganda negatif? Atau haruskah kita benar-benar mencoba menghadapi dua pertanyaan ini dan menjawabnya? Seperti Anda, seperti umumnya para akademisi, saya akan berupaya diam sampai saya mendapat jawaban. Maka itu, saya menunggu jawaban logis dan bukannya hujatan.

Pertanyaan pertama saya adalah jika memang holocaust itu kenyataan yang terjadi di zaman ini, mengapa tidak ada riset memadai yang dapat mendekati topik ini dari perspektif-perspektif yang berbeda? Teman kita (Bollinger) merujuk pada 1930 sebagai titik awal perkembangan ini; tapi saya menduga holocaust, dari apa yang kita baca, terjadi selama Perang Dunia II pada 1940-an. Maka, Anda tahu, kita harus benar-benar mampu melacak peristiwa itu,'' tutur Ahmadinejad.

Ahmadinejad menganggap pertanyaan itu sederhana. Kata dia, ada sejumlah peneliti yang ingin mendekati topik ini dari suatu perspektif yang berbeda, namun mereka dijebloskan ke penjara. Sekarang ini, ada beberapa akademisi Eropa yang dikurung karena mencoba menulis tentang holocaust. Padahal mereka hanya mencoba mempertanyakan aspek-aspek tertentu berkenaan dengan holocaust dari perspektif berbeda.

''Pertanyaan saya adalah mengapa hal ini tidak terbuka bagi semua bentuk riset? Saya diberi tahu bahwa sudah terdapat cukup riset mengenai topik ini. Dan saya bertanya, bukankah topik-topik seperti kebebasan, demokrasi, konsep-konsep dan norma-norma seperti Tuhan, agama, fisika, bahkan kimia, juga sudah beroleh banyak riset? Tapi mengapa kita masih melanjutkan, bahkan mendorong, lebih banyak riset dalam topik-topik itu.

Lalu, kenapa kita tidak mendorong lebih banyak riset mengenai peristiwa historis yang sudah menjadi akar dan penyebab banyak bencana besar di kawasan (Timur Tengah) pada zaman ini? Tidakkah seharusnya ada lebih banyak riset mengenai penyebab utamanya? Itulah pertanyaan pertama saya.''

Sedang pertanyaan yang kedua adalah, jika memang peristiwa historis ini suatu kenyataan, maka publik masih perlu mempertanyakan apakah rakyat Palestina harus menanggungnya atau tidak? Bagaimanapun, peristiwa itu terjadi di Eropa. Bangsa Palestina tidak punya peran di dalamnya. Jadi kenapakah orang-orang Palestina harus terus menanggung akibat peristiwa yang tidak berkaitan dengan mereka?

Dan perihal isu nuklir Iran, Ahamdinejad mengungkapkan negaranya adalah anggota International Atomic Energy Agency (IAEA). Undang-undang IAEA dengan tegas menyatakan bahwa semua negara anggota mempunyai hak atas teknologi bahan bakar nuklir yang damai. Ini adalah pernyataan tegas dan eksplisit yang dibuat di dalam hukum. Dan hukum itu mengatakan tidak ada alasan atau dalih, bahkan pemeriksaan yang dilakukan IAEA sendiri, yang dapat mencegah negara anggota untuk memiliki hak itu.

''Tetapi sayangnya, dua atau tiga kekuatan monopolistik, kekuatan-kekuatan yang egois, ingin memaksakan pendapat mereka pada bangsa Iran sembari mengingkari hak mereka. Saya mau katakan ini pada Anda, di masa lalu, kami memiliki kontrak dengan pemerintah AS, Inggris, Prancis, Jerman, dan Kanada dalam pengembangan nuklir untuk tujuan damai. Lalu, secara sepihak, negara-negara tadi membatalkan kontrak-kontrak mereka dengan kami. Akibatnya, bangsa Iran harus membayar kerugian miliaran dolar,'' tutur dia.

Ahmadinejad menambahkan, ''Untuk apa kami perlu bahan bakar dari kalian? Kalian bahkan tidak memberikan suku cadang yang kami perlukan untuk maskapai penerbangan sipil selama 28 tahun, atas nama embargo dan sanksi-sanksi lain, karena kami menentang, hak asasi manusia atau kebebasan? Dengan dalih itu pula, kalian menolak hak kami atas teknologi?

Padahal, apa yang kami inginkan ialah hak untuk menentukan nasib sendiri di masa depan. Kami ingin independen. Jangan mencampuri urusan kami. Jika kalian tidak memberikan kepada kami suku cadang pesawat terbang sipil, mengapa kami harus berharap kalian akan memberikan kepada kami bahan bakar untuk pengembangan nuklir demi tujuan damai?'' musa kazhim, dosen Islamic College for Advance Studies (ICAS) Paramadina

( )

MORAL OF THE STORY : " ALWAYS BE OPTIMISTIC EVEN IN THE EYE OF A STORM "

REFER : http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=308770&kat_id=3

membekal kelengkapan komputer untuk pegawai TUDM , SUBANG

Sabtu, September 29, 2007

jawatan kosong " WELDER "







ALHAMDULLILLAH ....dengan permintaan pelanggan tempatan dan corporate yang tinggi serta permintaan luar biasa ahli-ahli persatuan2 MADU3 yang kahwin 2, 3 dan 4 ( umah baru , kena buat grill besi baru..( hehehehehe )jika ada sesiapa kawan2 , sahabat perniagaan dan rakyat malaysia yang berminat sila lah hubungi penyelia di situ .

namanya : saudara SYAWAL..( no h/p ada kat gambar tu )

# berminat menjadi pelatih pun boleh memohon..

Jumaat, September 28, 2007

menziarahi USTAZ RAHIM @ " THE OLD MAN FROM KEDAH "







ALHAMDULLILLAH , dapat dipertemukan ngan ustaz rahim , kerana beliau adalah seorang yang sentiasa SIHATCERGASCERIA serta mudah membantu jika bantuan diperlukan.

beliau adalah antara pelanggan pertama yang membeli komputer ngan kumpulan KERAMAT bayar 5 x dan berkali-kali..tetapi memiliki displin pembayaran tahap tinggi tidak seperti setengah-setengah manusia yang saya berjumpa ( berpangkat besar dan sekolah tinggi serta bergaya ) dan apabila berjanji ..perangai mereka seperti " BUNYI KUAT SEPERTI BUNYI GURUH DILANGIT ,..MALANGNYA AKSI RUPANYA HUJAN GERIMIS "

beliau juga adalah antara pembunuh upahan yang bekerjasama ngan kumpulan kami membantu KEMENTERIAN KESIHATAN MALAYSIA dalam operasi perlantikan
PROF DATO'HARUN DIN sebagai PENASIHAT PERUBATAN TRADISIONAL KEBANGSAAN .

semoga ALLAH TAALA memberi kesihatan yang baik dan memurahkan rezekinya..sekeluarga.

tazkhirah NUZUL QURAN & KILANG AL-QURAN di MADINAH , ARAB SAUDI







http://www.harakahdaily.net/bm/index.php/arkib-agama/tazkirah-ramadan-nuzul-quran-merubah-sikap-muslim.html



Tazkirah Ramadan: Nuzul Quran merubah sikap Muslim
Ustaz Zain Hashim Tue Sep 25, 07 2:56:12 pm MYT
Muslim dan al-QuranSesungguhnya dengan turunnya al-Quran pada bulan Ramadan sejak lebih 1,400 tahun lalu, telah menyelamatkan manusia daripada melakukan tabiat serta tingkah laku yang tidak selari dengan fitrah mereka sendiri.

Sila layari http://www.englishsection.com/ untuk Laman Utama English Section atau www.harakahdaily.net/wap/ untuk melayari HarakahDaily.Net menggunakan telefon bimbit GPRS (General Packet Radio Service) anda.-->

Ia menjadi inspirasi ke arah kebaikan kerana di dalamnya penuh dengan ayat-ayat yang mampu merubah sikap manusia kepada sesuatu yang positif dalam hidup mereka.
Sayidina Omar bin al-Khattab yang dulunya dikenali sebagai seorang yang bengis dan amat membenci Rasulullah s.a.w. telah menemui jalan terbaik dalam hidupnya apabila dipertemukan dengan al-Quran yang akhirnya memeluk Islam.

Yang menariknya, Omar telah memeluk Islam hanya kerana membaca dan menatap beberapa potong ayat Quran daripada surah Taha dan setelah mengucap dua kalimah syahadah. Omar menjadi seorang Muslim yang amat komited dan yakin dengan Islam. Omar, setelah mengucap, terus mengisytiharkan keislamannya kepada seteru tradisi Rasulullah termasuk Abu Jahal.

Begitulah jauhnya perbezaan Omar dengan umat Islam pada akhir zaman ini. Tetapi yang peliknya, Omar dan umat akhir zaman juga mengharapkan untuk mendapat syurga dan rahmat pada hari pembalasan, sedangkan cara hidup dan keyakinan mereka amat berbeza.
Apa yang dimaksudkan dengan Nuzul al-Quran?

Nuzul yang diambil daripada perkataan bahasa Arab diertikan sebagai penurunan, sementara al-Quran pula merupakan kitab Allah yang diberikan kepada Nabi akhir zaman iaitu Nabi Muhammad s.a.w.

Jadi istilah Nuzul al-Quran boleh diertikan sebagai penurunan al-Quran ke atas baginda Rasulullah sebagai petunjuk kepada umat manusia sejagat.
Waktu turunnya al-Quran?

Allah menjelaskan dalam surah al-Qadr, bahawa al-Quran diturunkan pada malam yang dikenali sebagai “Lailatul Qadr”, pokok daripada ajaran isi kandungan surah ini ialah al-Quran mula diturunkan pada malam tersebut yang nilainya lebih baik daripada 1,000 bulan, para Malaikat dan Jibril turun ke dunia pada malam tersebut untuk mengatur segala urusan.
Surah al-Qadr ini pula diturunkan di kota Makkah dan dihimpunkan dalam surah-surah Makkiyyah, iaitu surah yang diturunkan sebelum hijrah baginda Rasulullah s.a.w ke Madinah, isi pengajarannya ialah beriman kepada Allah dan rukun-rukun iman yang lain.
Kenapa al-Quran diturunkan dan apakah fungsinya yang sebenar?

Dalil daripada al-Quran:
1- Ayat 15-16 surah al-Maidah : “Sesungguhnya telah datang kepada kamu cahaya (Nabi Muhammad) dari Allah dan kitab yang menerangkan (al-Quran). Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredaan-Nya ke jalan keselamatan, (dan dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari kegelapan kepada cahaya yang terang benderang dengan izin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.”

2- Dalam ayat 9 surah al-Hadid : “Dialah (Allah) yang menurunkan kepada hamba-Nya (Muhammad) ayat-ayat yang terang (al-Quran) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (Islam).”
Jelas dari keterangan kedua-dua ayat di atas menunjukkan bahawa fungsi sebenar penurunan al-Quran ke atas manusia, tidak lain adalah untuk menyelamatkan mereka dari terus berada dalam kegelapan dunia yang terpaksa meraba-raba serta tanpa hala tuju hidup yang jelas dan sempurna kepada cahaya Islam, tidak cukup dengan itu, Allah SWT melalui kitabNya itu bertujuan untuk memimpin mereka ke jalan yang benar dengan memberikan kepada mereka petunjuk kebenaran agar mereka ditempatkan ke dalam syurga di akhirat kelak.
Dalil daripada hadis Nabi Muhammad s.a.w.: “Dari Ali Karramallahu Wajhahu, katanya: Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah Salallahu Alayhi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya akan berlaku fitnah yan banyak." Aku pun bertanya: "Apakah jalan keluar darinya duhai Rasulullah?" Baginda menjawab: Kitabullah (al-Quran). Kerana di dalamnya terdapat kisah-kisah orang dan perkara sebelum kamu dan perkhabaran tentang apa yang akan datang sesudah kamu; dan terdapat di dalamnya hukum-hakam di antara kamu; Ia (al-Quran) adalah kata putus dan bukan senda gurau; sesiapa yang meninggalkannya (menolaknya) kerana sombong, ia akan dibinasakan oleh Allah; dan sesiapa sahaja yang mencari petunjuk selain darinya akan disesatkan oleh Allah; Ia adalah tali Allah yang teguh dan ia adalah pengajaran (peringatan) yang bijaksana. Ia adalah as-Siratul Mustaqim (jalan yang lurus); Ia adalah kitab yang dengan sebab berpegang teguh kepada ajarannya, hawa nafsu seseorang tidak akan menyeleweng dan terpesong; dan Ia adalah kitab yang kalimah-kalimahnya tidak samar dan berputar-belit; dan para ulama pula tidak pernah puas menggali ilmu darinya (demikian juga) keindahan, kemanisan dan kelazatan membacanya tidak akan pernah hilang dan kandungannya menakjubkan, tidak berkesudahan. Ia adalah kitab yang jin tidak berhenti mendengarnya sehingga mereka berkata, "Sesungguhnya kami mendengar bacaan al-Quran yang menakjubkan, ia menunjuk ke jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya." Sesiapa sahaja berkata dengannya, benarlah perkataannya; sesiapa yang beramal dengannya, dia akan diganjari pahala, sesiapa yang berhukum dengannya, adillah dia dan sesiapa yang menyeru kepadanya, nescaya dia akan diberi petunjuk Siratil Mustaqim (jalan yang lurus) - HR Tirmizi dan Darimi.
Keterangan maksud hadis mengenai fungsi al-Quran
Memang benar dan tepat sekali penjelasan baginda s.a.w. seperti dalam hadis di atas, bahawa pada akhir zaman akan berlaku terlalu banyak fitnah yang ditimpakan ke atas Islam dan Muslimin.
Sama ada fitnah itu dilakukan oleh mereka yang bukan Islam yang menaruh sifat benci amat mendalam serta dendam kesumat terhadap Islam dan umatnya, ataupun dilakukan sendiri oleh mereka yang bernama Islam.
Antara fitnah yang dilakukan oleh orang Islam sendiri seperti meninggalkan solat tanpa alasan atau sebab yang boleh diterima kerana menonton pertandingan bola sepak, pertandingan akhir mencari juara bintang popular dan sebagainya, tidak kurang juga golongan remaja muda dan tua yang tidak mengenakan kod berpakaian yang disyariatkan oleh Allah SWT, terlibat dalam pembunuhan, perjudian, rasuah, pecah amanah, penipuan dalam pilihan raya dan banyak lagi.
Kesemua yang disebutkan itu adalah fitnah yang menyukarkan golongan pendakwah untuk menyampaikan mesej Islam kepada bukan Islam tentang keindahan agama Islam kerana tindakan-tindakan liar itu menjadi batu penghalang kepada bukan Islam untuk menerima Islam, ataupun minat, cenderung atau simpati kepadanya.
Justeru, yang boleh menyelamatkan keadaan dan dari fitnah-fitnah tersebut adalah kitab suci al-Quran, kerana tujuan ia diturunkan seperti yang dijelaskan dalam ayat-ayat di atas adalah untuk meneylamatkan bangsa manusia serta mempimpin mereka ke jalan kebenaran.
Cara bagaimana al-Quran diturunkan
Menurut Imam as-Suyuti dalam kitabnya al-Itqan: Al-Quran diturunkan ke langit dunia pada malam al-Qadr secara sekali gus, kemudian diturunkan pula secara berperingkat selama dua puluh tahun, ada pendapat yang mengatakan dua puluh tiga tahun dan ada pula dua puluh lima tahun sejak Nabi Muhammad dilantik menjadi Nabi dan Rasul berdasarkan peristiwa dan keadaan tertentu yang hanya diketahui oleh Allah SWT pada tempoh tersebut.
Tetapi kenapa al-Quran diturunkan sekali gus ke langit dunia dan diturunkan tidak sekali gus malah berperingkat-peringkat ke atas baginda, perkara ini telah dijawab oleh Allah menerusi ayat 32 surah al-Furqan yang bermaksud: “Berkatalah orang-orang Kafir : Mengapa al-Quran itu tidak diturunkan kepada (Muhammad) sekali turun sahaja? Demikianlah (dengan cara itu) supaya Kami perkuatkan hatinya dan Kami membacanya kelompok demi kelompok (secara ansur-ansuran).”
Surah pertama turun dalam al-Quran
Menurut Imam as-Suyuti, surah pertama turun secara keseluruhan isi kandungannya ialah surah al-Muddathir, sementara riwayat Imam at-Tabarani pula surah yang sempurna diturunkan ialah al-Fatihah dan ada pendapat yang mengatakan ialah surah al-Alaq yang diturunkan hanya lima ayat pertama. Walau bagaimanapun mengikut susunan para ulama: Surah al-Alaq yang pertama diturunkan secara mutlak mengikut pendapat jumhur. Surah al-Muddathir pertama diturunkan dalam konteks menyampaikan mesej dakwah. Surah al-Fatihah pula pertama diturunkan sebagai pembuka kepada surah-surah lain dalam al-Quran.
Ayat terakhir turun dalam al-Quran
Perkara ini juga diperselisihkan oleh beberapa pendapat ulama berdasarkan riwayat hadis tertentu:
Pendapat pertama: Ayat terakhir turun ialah ayat mengenai pengharaman riba daripada ayat 278 surah al-Baqarah: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu benar-benar orang-orang yang beriman.” ia diriwayatkan oleh Imam Bukhari daripada Ibnu Abbas.
Pendapat kedua: Ayat 281 surah al-Baqarah: “Dan peliharalah diri kamu dari (azab yang terjadi) pada hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah.” Ia berdasarkan riwayat an-Nasaie daripada Ibnu Abbas dan Said Bin Jubair.
Pendapat ketiga: Ayat 282 surah al-Baqarah yang menceritakan tentang kesaksian dalam muamalat, iaitu ayat yang terpanjang dalam al-Quran. Ia berdasarkan riwayat Said Bin al-Musaiyab.

Pendapat keempat: Ayat 3 surah al-Maidah: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agama kamu, dan telah Aku cukupkan kepada kamu nikmat-Ku dan Aku reda Islam itu menjadi agama bagi kamu.”
Perbezaan pendapat di atas berlaku adalah disebabkan riwayatnya tidak sampai kepada Nabi Muhammad s.a.w, ia hanya terjenti setakat di kalangan para sahabat, maka masing-masing menyatakan keyakinan yang dipercayai yang tidak menjejaskan pegangan akidah mereka, walau bagaimanapun menurut para ulama, kecenderungan mereka kepada pendapat keempat berdasarkan apa yang dibacakan oleh baginda sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir untuk bertemu Tuhannya.
Apakah yang ada dalam al-Quran?
Sesungguhnya isi-isi kandungan meliputi pelbagai aspek yang diperlukan oleh manusia bagi mengurus kehidupan mereka dengan lebih sistematik. Dalam al-Quran terdapat ayat yang mengisahkan tentang cerita orang-orang terdahulu dan akan datang (pada hari kiamat) yang sepatutnya menjadi contoh teladan umat Islam hari ini, kerana ayat-ayat cukup sesuai sampai bila-bila, ini menunjukkan bahawa Allah SWT yang memiliki kitab suci tersebut bersifat Maha Sempurna dalam segenap tindak-tanduk-Nya.
Tidak kurang juga al-Quran memberi panduan untuk beramal ibadat seperti ayat-ayat wuduk, solat, perkahwinan, sistem kewangan, politik, ekonomi, pendidikan, kemasyarakatan, alam sekitar, sains, kaji hayat, sejarah dan banyak lagi yang tidak dapat untuk disenaraikan satu persatu di sini.
Ia juga merakamkan ayat mengenai akidah, ibadat, hubungan manusia dengan Tuhannya, penganjuran supaya berakhlak mulia dan meninggalkan akhlak tercela, cerita tentang azab dan nikmat, syurga dan neraka dan lain-lain.
Apa yang penting, al-Quran bukanlah kitab kuno atau doktrin yang hanya sesuai di zaman unta semata-mata seperti yang didakwakan oleh sesetengah para ilmuan termasuk di kalangan orang Islam, malah ia lebih kepada kitab yang memberi pedoman dan panduan berguna menuju jalan keselamatan hidup di dunia dan akhirat dalam segenap bidang yang mereka perlukan.
Sikap Muslim terhadap al-Quran
Tidak semua di kalangan manusia yang bernama Islam memiliki cita-rasa yang sama terhadap al-Quran, perkara ini ditegaskan sendiri oleh Allah SWT menerusi ayat 32 surah Fatiir yang bermaksud: “Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yanag kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiayai diri mereka sendiri, ada di antara mereka yang bersederhana dan di antara mereka ada yang berlumba-lumba untuk berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah kurniaan yang amat besar.” Sesungguhnya di kalangan hamba Allah yang diwariskan Allah al-Quran kepada mereka adalah yang bernama Islam (Muslimun), sedangkan Kristian, Sekular, Kapitalis, Sosialis, Komunis dan sebagainya adalah hamba Allah yang menolak kebenaran al-Quran secara mutlak.
Namun dalam ayat di atas terdapat tiga jenis manusia di kalangan hamba Allah yang Islam yang berbeza pendirian atau sikap mereka terhadap al-Quran:
1- Yang menganiayai diri mereka sendiri : Iaitu golongan yang kesalahan dosa mereka lebih banyak daripada pahala kebaikan, kerana mereka tidaka membaca al-Quran, mentelaah, berdiskusi apatah lagi untuk beramala dengan perintah Allah di dalamnya.
2- Adapun golongan yang bersederhana : Ialah golongan di mana kesalahan dosa mereka sama banyak dengan pahala, mereka adalah golongan yang membaca al-Quran tetapi belum bersedia untuk melaksanakan isi-isi kandungannya yang terdiri daripada hukum-hakam Allah.
3- Sementara golongan yang berlumba-lumba untuk berbuat kebaikan : Ialah golongan yang amat banyak kebaikan yang dilakukannya dan amat jarang berbuat kesalahan, mereka adalah golongan yang bersedia untuk melaksanakan hukum perintah Allah dalam al-Quran seperti hukum Hudud, Qisas dan Ta’zir, kerana hukum-hukum itu sahaja yang mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh umat manusia sepanjang masa.
Terserahlah kepada kita untuk meletakkan kedudukan diri di antara tiga jenis orang Islam seperti ayat di atas, apa yang jelas, al-Quran bukanlah kitab untuk dipertandingkan semata-mata, malah lebih daripada itu bagi mencapai maksud untuk mendapatkan cahaya keredaan Allah SWT.

Contoh ayat motivasi dalam al-Quran yang sepatutnya dikuasai
1- Sesungguhnya yang membaca al-Quran serta menyelidiki hikmah di dalamnya adalah mereka yang bernama Islam, kerana orang bernama Ah Chong atau Arumugam tidak sekali-kali membacanya melainkan mereka hendak mendekati Islam, tetapi yang menjadi tanda tanya di sini, mengapa Allah lontarkan persoalan kepada seorang Muslim yang membaca al-Quran seperti pertanyaan-Nya dalam ayat 101 surah Ali ‘Imran yang bermaksud : “Bagaimana kmu sampai menjadi kafir, pada hal ayat-ayat (al-Quran) dibacakan kepada kamu dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu?”
Ayat di atas menunjukkan kepada kita bagaimana terdapat di kalangan orang Islam menjadi kafir sedangkan al-Quran dan Rasulullah berada di sisinya, iaitu apabila menganjurkan Musabaqah Tilawah al-Quran, mengadakan majlis Maulidur Rasul, Maal Hijrah, Israk Mikraj dan sebagainya, namun akhirnya tidak dapat menerima petunjuk Allah malah menjadi golongan yang menentang (kafir) kebenaran.
2- Menerusi ayat 10 surah Fatir bermaksud: “Sesiapa yang mahukan kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya, kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal solih dinaikkannya.”
Ayat di atas menggambarkan kepada bagaimana Allah SWT memberikan kemuliaan kepada kita sebagai manusia akan kemuliaan-Nya agar kita menjadi golongan yang mulia, ia menunjukkan bahawa dengan cara memberi atau mendengar perkataan dalam majlis ilmu, kuliah, ceramah atau forum agama seseorang itu akan dimuliakan Allah SWT.
Inilah satu pendekatan yang mampu untuk mengisi kekosongan jiwa manusia pada hari ini, namun manusia tetap angkuh disebabkan tidak berusaha untuk mendapatkan kemuliaan daripada Allah, mereka memilih jalan yang boleh menjerumuskan mereka ke dalam neraka-Nya.

Tadarus al-Quran pada bulan Ramadan
Perkataan tadarus telah dijelaskan oleh baginda Rasulullah s.a.w. dalam satu hadis (hadis yang ke-36 dalam hadis 40 susunan Imam an-Nawawi), daripada Abu Hurairah r.a., dari Nabi s.a.w. bersabda : “Tidak berhimpun satu kaum dalam rumah Allah, mereka membaca al-Quran dan bertadarus (berdiskusi isi kandungannya) di kalangan mereka, melainkan perhimpunan mereka itu diturunkan ketenangan daripada Allah, diliputi dengan rahmat-Nya, dikelilingi dengan para Malaikat dan Allah akan mengingati mereka yang ingat kepada-Nya.”
Menurut hadis di atas, baca disebut tilawah, sedangkan tadarus ialah berdiskusi segala isi kandungan al-Quran, sama ada dari sudut hukum-hakam ilmu tajwid, persoalan ilmu sains meliputi persoalan kejadian manusia, tumbuh-tumbuhan, ilmu alam, ilmu kaji hayat, cakrawala dan berbagai-bagai macam lagi yang perlu diterokai, ayat-ayat syurga dan neraka, ayat-ayat mengenai tentang dosa dan pahala, ayat-ayat motivasi (tazkirah) dan sebagainya yang tidak dapat dihitung dengan sepuluh jari, ia bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Apa yang penting, Ramadan tahun ini menjadikan kita umat yang suka bertadarus (berdiskusi, mengkaji) isi-isi kandungan al-Quran termasuklah memperelok sebutan huruf-huruf al-Quran dengan memperdalami hukum-hukum ilmu tajwid, supaya Ramadan kali ini benar-benar meninggalkan seribu kenangan berbanding tahun-tahun sebelum ini, sekali gus merubah keadaan diri kita kepada suka membaca, mengkaji serta beramal dengan al-Quran, mudah-mudahan dengan cara itu kita menjadi graduan Ramadan cemerlang pada kali ini, Amin.

Rrujukan
1- Kaifa Nahya Bil Quran – Nabih Zakariya Abd’ Rabbih – Dar al-Haramain, Mesir – 1983.
2- Kaifa Nataddab Maal Mashaf – Muhammad Rejab Farjani –Dar al-‘Itisom, Mesir 1976.
3- www.islamonline.net
4- www.islamweb.net
5- www.islam-qa.com – lanh

majlis berbuka puasa bersama FUJITSU dealer di TROPICANA GOLF & RESORT , DAMANSARA

operasi " PERGIGIAN " di unit pergigian , KKPJ






modus operandi : merekabentuk carta organisasi , membekal peralatan pejabat , komputer dan peralatan fotografi..

menziarahi USTAZ NASARUDIN MAT ISA di hospital SERDANG..



# ustaz adalah salah seorang pelanggan pertama yang membeli komputer ngan kumpulan keramat . beliau seorang yang mudah berkawan dan mudah diminta ilmu pengetahuan serta tunjuk ajar.., bekas pensyarah dan kini beliau adalah TIMBALAN PRESIDEN PARTI ISLAM SEMALAYSIA.( PAS )..

- semoga ALLAH TAALA memberi kesihatan yang baik , dimurahkan rezeki dan semangat yang tinggi dalam setiap pekerjaan.insyaallah kita akan menjalinkan persahabatan dan urusan perniagaan yang baik selepas begitu lama tidak berjumpa.

USTAZ lebih banyak aktiviti diluar rumah dari dalam rumah. mungkin ALLAH TAALA ingin memberi kerehatan setelah kuat bekerja..dan berjuang.

Khamis, September 27, 2007

wakil MADU3 di kedai kamera FOTOKEM



NAMA : ALEX

NO HP : 016 607 5805

kempen derma..PONDOK AL-FATEH TAHFIZ & VOKASIONAL ..ARAU , PERLIS





silalah hubungi sahabat saya disana : USTAZ ABDUL HAFFIDZ HJ AHMAD AL-FATHONI 019-552 5858 / USTAZ DZULKIFLI MD.ARSHAD 013-474 2557
NO AKAUN BANK ISLAM : 080 400 1003 2852

kempen derma RAMADHAN di MASJID SUBANG AIRPORT







segala derma boleh hubungi sahabat saya di masjid tersebut : USTAZ RAZAK 019-2797558

membekal peralatan komputer kepada UNIT CVD , KKM






membekal aksesori komputer....untuk unit DIEBETES / NCD





sebuah pedoman untuk ahli kumpulan......dari ahli kumpulan MADU3 cawangan AUSTRALIA..



Di dalam sebuah kelas falsafah, seorang profesor berdiri di hadapan dewan
kuliah, meja di hadapannya terdapat beberapa barangan. Tanpa sepatah
perkataan, kelas bermula dengan beliau mengambil sebuah balang yang besar dan
mengisinya dengan bola golf.

Dia kemudian bertanya kepada para pelajarnya, adakah balang tersebut penuh,dan
pelajarnya menjawab "ya!". Profesor kemudian mengambil sekotak batu kerikil
halus dan menuangkannya ke dalam balang yang telah dipenuhi bola golf tadi,
lantas menggoncang balang tersebut dengan lembut. Bebatu kerikil mengisi
ruangan kosong di antara bola-bola golf. Sekali lagi dia bertanya akan
pelajarnya sama ada balang tersebut telah penuh, pelajarnya lantas menjawab
"ya..."

Tanpa menjelaskan apa-apa kepada pelajarnya, profesor tersebut lantas
mengambil pula sebuah kotak yang berisi pasir dan menuangkannya ke dalam
balang tersebut. Pasir yang dituang mengisi ruangan di antara batu kelikir dan
bola golf.

Seperti tadi dia bertanya lagi kepada para pelajarnya sama ada balang tersebut
telah penuh. Dalam keadaan yang penuh persoalan,rata- rata pelajarnya menjawab
"Ya.."

Sejurus selepas itu, profesor itu kemudiannya mengeluarkan dua cawan kopi dari
bawah mejanya dan menuangkan kedua-duanya ke dalam balang yang telah sedia ada
diisi batu golf, batu kerikil dan pasir tersebut. Air kopi mengisi ruangan
yang terdapat di antara pasir. Para pelajar mula ketawa dan tersenyum meihat
tindakan profesor tersebut.

"Sekarang... " profesor mula bersuara apabila riuh rendah dan gelak ketawa
pelajarnya berkurangan. "Saya mahu anda semua menganggap balang ini sebagaikehidupan
anda... Bola-bola golf mewakili perkara penting - Tuhan, keluarga anda,anak-anak,
kesihatan anda, kawan-kawan dan semangat anda - Jika anda kehilangan segalanya dan
hanya perkara penting ini yang masih anda ada, hidup
anda masih penuh.
Batu kerikil halus ini pula mewakili perkara-perkara lain
seperti kerja anda, rumah atau kereta anda, manakala pasir pula mewakili
perkara-perkara lain, yakni perkara-perkara kecil."

"Jika anda memasukkan pasir ke dalam balang dahulu..." "... anda tidak akan mempunya
ruang untuk batu kerikil dan bola golf. Ini sama juga seperti kehidupan anda. Jika
anda menghabiskan masa dan tenaga untuk perkara-perkarakecil, anda tidak akan
mempunyai ruang untuk perkara yang sebenarnya lebih penting untuk diri anda." "Ambil
perhatian untuk perkara yang kritikal untuk kebahagiaan anda. Luangkan masa gembira
untuk anak-anak. Sentiasa melakukan pemeriksaan kesihatan, bawa pasangan anda untuk
makan malam, yang pasti, anda akan masih ada masa untuk membersihkan rumah atau
urusan lain.
Sila ambil berat akan bola golf dahulu - iaitu perkara yang benar-benar penting.
Tetapkan keutamaan.Perkara lain cumalah pasir..."

Salah seorang pelajarnya mengangkat tangan dan bertanya apakah pula yang diwakili
oleh air kopi. Profesor tersebut tersenyum. "Saya gembira ada yang bertanya. Ianya
menunjukkan bahawa tidak kira bagaimana penuh pun kehidupan anda, akan sentiasa ada
ruang untuk secawan dua kopi bersama rakan-rakan. .."

Apabila kehidupan anda seakan terlalu penuh dan tampak sukar untuk diuruskan,
apabila 24 jam sehari seperti tidak mencukupi, ingatlah kisah "Balang dan 2 cawan
kopi ini... "


# ahli kumpulan MADU3 AUSTRALIA ini adalah seorang sahabat yang bertugas sebagai pegawai kerajaan dan melanjutkan pelajaran ( DOKTOR FALSAFAH ) di curtin university ...insyaallah bakal pembunuh upahan dalam bidang : MANAGEMENT DAN PROJECT ( CIVIL ENGINEERING )
# TERIMA KASIH diatas hadiah pen yang cantik tu...

bakal pembunuh upahan ....KERAMAT - MADU3



# beliau adalah antara pakar komputer kerajaan MALAYSIA dalam bidang SUPERCOMPUTER ...INSYALLAH KUMPULAN MADU3 bersedia menjalinkan persahabatan dan berbangga berkawan dan berurusniaga dengan DR.MOHAMMAD ( UPM )

Rabu, September 26, 2007

Tazkirah RAMADHAN ....baca , fikir-fikirkan dan renung2kanlah...........





Rabu 26 September 2007 14 Ramadhan 1428 Hijrah

Perang Badar inspirasi umat Islam di bulan Ramadan
Zaini Hashimi Wed Sep 26, 07 10:22:41 am MYT
Tazkirah Ramadan Setelah penghijrahan baginda Nabi s.a.w ke Madinah, permusuhan kaum kafir Quraish terhadap umat Islam masih belum reda.

Sila layari http://www.englishsection.com/ untuk Laman Utama English Section atau www.harakahdaily.net/wap/ untuk melayari HarakahDaily.Net menggunakan telefon bimbit GPRS (General Packet Radio Service) anda.-->
Penyiksaan dan gangguan mereka kepada kaum muslimin yang masih berada di Mekah dan tidak dapat keluar dari kota itu semakin menjadi-jadi.
Pada sudut yang lain pula harta benda yang ditinggalkan oleh mereka yang telah berhijrah ke Madinah dirampas oleh Quraish.
Hal inilah yang menjadi dasar bagi baginda Rasulullah s.a.w untuk menyekat kafilah dagang Quraish yang melintas dekat Madinah dalam perjalanan perniagaan menuju Syam atau dari Syam menuju Mekah.
Tahun kedua hijrah, Rasulullah s.a.w bersama 313 sahabatnya bergerak menuju Badar untuk menyekat kafilah Quraish yang membawa harta berlimpah hasil dari perniagaan di Syam.
Setelah mendengar berita itu, Abu Sufyan, yang memimpin kafilah ini, mengirimkan utusannya ke Mekah untuk meminta bantuan tentara Quraish dalam menghadapi ancaman ini.
Bagi Quraish, sekatan kafilahnya oleh kaum muslimin tidak bererti kerugian harta tetapi apa yang paling penting baginya ialah kehormatan suku besar di Mekah ini.
Untuk itu, Abu Jahl yang merupakan salah seorang bangsawan terkemuka Quraish bersama seribu orang lengkap dengan peralatan perang meninggalkan kota Mekah dan bergerak menuju Badr.
Sementara kafilah pimpinan Abu Sufyan dengan melintasi jalan alternatif berjaya meloloskan dari sekatan kaum muslimin.
Abu Sufyan mengirimkan utusannya untuk meminta Abu Jahl kembali ke Mekah kerana baginya dia telah berjaya melepaskan diri daripada sekatan bahaya itu.
Namun pesanan itu ditolak oleh Abu Jahl beliau segera bersiap untuk berperang bagi menghadapi pasukan Islam Madinah.
Di Badar, pasukan muslimin yang dipimpin oleh Rasulullah s.a.w telah bersiap siaga sepenuhnya. Pasukan kecil berjumlah 313 orang dan peralatan yang ala kadarnya, siap menghadapi seribu orang di barisan Quraish yang lengkap bersenjata.
Namun keimanan yang dimiliki oleh umat Islam menjadi sandaran dan pendorong mereka untuk tegar dan siap menanti kematian di jalan Allah yang basalannya adalah syurga.
Tepat pada tarikh 17 Ramadan tahun kedua hijrah, perang di Badar berkecamuk setelah dimulai dengan konfrantasi iaitu satu lawan satu antara tiga pihak dari dua barisan perang.
Satu demi satu wakil musuh terkorban. Darah bersimbah di sana sini. Tak lama, berita tersebar bahwa Abu Jahl yang pernah disebut Rasulullah sebagai Firaun di tengah umat ini tewas di tangan pasukan muslimin.
Dengan terbunuhnya Abu Jahl dan beberapa pemuka Quraish di medan perang Badar menjadi pukulan hebat bagi pasukan Mekah yang akhirnya memilih untuk melarikan diri.
Dalam perang Badar, pasukan Quraish menderita kerugian tujuh puluh tewas dan tujuh puluh yang lain menjadi tawanan.
Sementara barang rampasan perang yang ditinggalkan bukanlah jumlah yang sedikit, dianggarkan sebanyak 150 unta, sepuluh kuda, sejumlah kulit dan kain, serta peralatan perang ditinggalkan oleh pasukan Mekah yang lari tunggang langgang menyelamatkan diri.
Suasana pada malam tercetusnya perang di Badar
Malam itu terjadi beberapa keajaiban, perasaan takut dan tertekan yang ada pada kaum Muslimin tiba-tiba hilang, pasukan Islam menikmati malam itu dengan senang dan tenang, dan akhirnya tertidur dengan puas.
Hujan pun turun, membasahi pasir padang Badar sehingga menjadi padat dan lembut apabila dipijak (pasir dalam keadaan kering, seperti pasir pantai, membuat susah berjalan). Inilah seperti yang dijanjikan Allah dalam Al Anfaal (surat kedelapan) ayat 8:
"(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu ketenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepada kamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan setan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki (mu)."
Subuh hari, Abu Bakar "menganggu" ibadah Rasul karena kafir Quraish sudah semakin hampir mendekati umat Islam.
Pasukan Islam dengan segera membuat persiapan, ketika pasukan kafir Quraish sudah kelihatan jelas oleh Rasul, Rasul memanjatkan doa, "Ya Allah! Kaum kafir Quraish yang enggan untuk menyembahMu dan mendustai utusanMu sudah berada di sini. Ya Allah, kami menunggu dan megharapkan daripadaMu kemenangan yang Engkau janjikan kepadaku dan sahabat-sahabatku. Kami memohon kepadaMu, ya Allah, untuk mengalahkan mereka."
Rasulullah minta pendapat sahabat sebelum berangkat ke Badar
Sebaliknya pihak Muslimin, yang sudah kehilangan kesempatan mendapatkan harta rampasan, sudah sepakat akan bertahan terhadap musuh bila diserang.
Oleh karena itu merekapun segera berangkat ke tempat mata air di Badar itu, dan perjalanan ini lebih mudah lagi karena waktu itu hujan turun.
Setelah mereka sudah mendekati mata air, Rasulullah berhenti. Ada seseorang yang bernama Hubab bin Munzir bin Jamuh, orang yang paling mengetahui atau disifatkan sebagai seorang pakar tentang mengenal tempat itu, setelah melihat Nabi turun di tempat tersebut, dia bertanya: "Rasulullah, bagaimana pendapat tuan untuk berhenti di tempat ini? Kalau ini sudah wahyu Tuhan, kita takkan maju atau mundur setapakpun dari tempat ini. Ataukah ini sekadar pendapat tuan sendiri, suatu taktik perang belaka?"
"Sekadar pendapat saya dan sebagai taktik perang," jawab Rasulullah.
"Rasulullah," katanya lagi. "Kalau begitu, tidak tepat kita berhenti di tempat ini. Mari kita pindah sampai ke tempat mata air terdekat yang tahu tempat itu dengan penuh yakin, lalu telaga-telaga kering yang di belakang itu kita timbun setelah diambil airnya. Selanjutnya kita membuat kolam, kita isi sepenuhnya. Barulah kita hadapi mereka berperang. Kita akan mendapat air minum, mereka tidak."
Melihat saran Hubab yang begitu tepat itu, Nabi Muhammad dan rombongannya segera pula bersiap-siap dan mengikut pendapat temannya itu, sambil mengatakan kepada sahabat-sahabatnya bahawa dia juga manusia seperti mereka, dan bahawa sesuatu pendapat itu dapat dimusyawarahkan bersama-sama dan dia tidak akan menggunakan pendapat sendiri di luar mereka. Dia perlu sekali mendapat konsultasi yang baik dari sesama mereka sendiri.
Selesai kolam itu dibuat, Sa'd b. Mu'az memberikan usulnya: "Rasulullah," katanya, "kami akan membuatkan sebuah dangau buat tempat Tuan tinggal, kenderaan Tuan kami sediakan. Kemudian biarlah kami yang menghadapi musuh. Kalau Tuhan memberi kemenangan kepada kita atas musuh kita, itulah yang kita harapkan.
"Tetapi kalau pun sebaliknya yang terjadi; dengan kenderaan itu Tuan dapat menyusul teman-teman yang ada di belakang kita. Rasulullah, masih banyak sahabat-sahabat kita yang tinggal di belakang, dan cinta mereka kepada tuan tidak kurang dari cinta kami ini kepada tuan.
"Sekiranya mereka dapat menduga bahawa tuan akan dihadapkan pada perang, nescaya mereka tidak akan berpisah dari tuan. Bagi mereka Tuhan menjaga tuan. Mereka benar-benar ikhlas kepada tuan, berjuang bersama tuan."
Nabi Muhammad s.a.w sangat menghargai dan menerima baik saranan Sa'd itu. Sebuah dangau buat Nabi lalu dibangunkan. Jadi bila nanti kemenangan bukan di tangan Muslimin, ia takkan jatuh ke tangan musuh, dan masih akan dapat bergabung dengan sahabat-sahabatnya di Yathrib.
Di sini orang perlu berhenti sejenak dengan penuh kekaguman, kagum melihat kesetiaan Muslimin yang begitu dalam, rasa kecintaan mereka yang begitu besar kepada Rasulullah, serta dengan kepercayaan penuh kepada ajarannya.
Semua mereka mengetahui, bahawa kekuatan Quraish jauh lebih besar dari kekuatan mereka, jumlahnya tiga lipat ganda banyaknya. Tetapi, sungguhpun begitu, mereka sanggup menghadapi, mereka sanggup melawan.
Dan mereka inilah yang sudah kehilangan kesempatan mendapatkan harta rampasan. Tetapi sungguhpun begitu karena bukan pengaruh kebendaan itu yang mendorong mereka bertempur, mereka selalu siap disamping Nabi, memberikan dukungan, memberikan kekuatan.
Dan mereka inilah yang juga sangsi, antara harapan akan menang, dan kecemasan akan kalah. Tetapi, sungguhpun begitu, fikiran mereka selalu hendak melindungi Nabi, hendak menyelamatkannya dari tangan musuh. Mereka menyiapkan jalan baginya untuk menghubungi orang-orang yang masih tinggal di Medinah.
Suasana yang bagaimana lagi yang lebih patut dikagumi daripada ini? Iman mana lagi yang lebih menjamin akan memberikan kemenangan seperti iman yang ada ini?
Menentukan nasib 70 orang tawanan
Baginda Rasulullah s.a.w mencari kesempatan dan ruang ada untuk bertemu dua sahabat terdekatnya bagi meminta pandangan mereka berdua berhubung isu tawanan.
Abu Bakar menyatakan bahawa setiap seorang daripada mereka mengajar sepuluh anak orang Islam dalam pelbagai bidang ilmu pengetahuan, agar kesemua mereka hingga berjumlah 700 anak orang-orang Islam menjadi pandai dan celik ilmu, inilah juga pandangan peribadi Rasulullah s.a.w.
Walau bagaimanapun, Omar tidak bersetuju dengan pandangan itu, beliau mencadangkan agar setiap mereka itu dibunuh sahaja, kerana merekalah penyebab kepada masalah syirik dan penentangan terhadap ajaran-ajaran baginda Rasulullah kalau masih mahu mereka terus hidup.
Rasulullah tidak dapat berkata apa-apa terhadap dua pandangan yang sama sekali bercanggah antara satu sama lain, namun pada malam itu baginda menerima turunnya wahyu Ilahi agar kesemua tawanan itu dihapuskan dari muka bumi ini, kisah itu dirakan menerusi ayat 67 surah al-Anfal : "Tidak patut bagi seorang Nabi mempunyai (menyimpan) tawanan sebelim ia dapat melumpuhkan musushnya di muka bumi. Kamu mengharapkan harta benda duniawi sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat untukmu. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Keesokan harinya, baginda bertemu semula dengan dua orang sahabat karibnya bagi menyatakan ketegasan Allah mengenai masalah tawanan, sambil baginda menyifatkan sikap Abu Bakr seperti Nabi Nuh dan Isa dan menyifatkan sikap Omar seperti Nabi Ibrahim dan Musa yang sentiasa tegas dalam segenap tandak-tanduknya.
Akhirnya baginda Rasulullah s.a.w menyatakan arahan Allah supaya kesemua tawanan itu perlu dihapuskan daripada muaka bumi ini dengan segera sebelum berbagai-bagai tindakan lain muncul bagi melemahkan Islam dan umatnya.
Mengapa perang ini begitu istimewa?
Pertama, karena Perang ini Rasulullah beserta pasukannya mengalami kemenangan meskipun hanya berjumlah 313 orang sahabat (terdiri dari 82 Muhajirin, 61 dari suku Aus dan 170 dari suku Kharaj) serta pasukan kaum muslimin hanya memiliki dua ekor kuda dan 70 ekor unta, bahkan satu ekor dinaiki sampai dua tiga orang.
Kedua, baginda mengadakan mesyuarat terlebih dahulu sebelum berangkat ke Badr, sesungguhnya tindakan baginda itu tidak sedikitpun mengurangkan kedudukannya sebagai seorang pemimpin tertinggi umat Islam dan perkara bagi menentukan nasib para tawanan yang berjumlah seramai 70 orang, baginda meminta pandangan dua orang sahabatnya yang terdekat iaitu Saidina Abu Bakr dan Saidina Omar Bin al-Khattab untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Ketiga, peranan doa yang diajarkan oleh baginda menjadi teras dan pemangkin sebelum sesuatu tindakan dibuat, ia bertujuan untuk mendapatkan keredaan dan restu Allah.
Keempat, walaupun menghadapi suasana getir dalam peperangan, ia sedikitpun tidak mengalang umat Islam daripada terus berpuasa, apatah lagi ia merupakan arahan Rasulullah dan pelengkap kepada rukun Islam yang lima.
Kelima, jumlah yang sedikit bukan ukuran untuk mudah dikalahkan, yang penting kesungguhan, keutuhan jati diri, kerjasama dan perancangan yang hebat menjadi penentu kepada sesuatu kejayaan.
Keenam, kepatuhan kepada arahan pimpinan yang tidak berbelah bagi dalam perkara yang tidak menyanggah agama, menjadi faktor utama keberhasilan mendapatkan kejayaan.
Ketujuh, mengetahui sumber peralatan perang pihak musuh seperti pengetahuan Nabi terhadap bilangan unta yang dimiliki tentera Quraish boleh membantu melancarkan strategi peperangan.
Kelapan, menghantar wakil bertemu pihak musuh dari kalangan individu yang hebat seperti Saidina Hamzah, Saidina Ali boleh menggerunkan pihak musuh, kerana mereka beranggapan bahawa pihak umat Islam memiliki pasukan perang terkuat yang sukar dikalahkan.
Kesembilan, menghalakan niat dan matlamat perang menghadapi musuh adalah kerana Allah dan meninggikan syiar-syiar agama-Nya, bukan atas tujuan meraih harta dan habuan dunia yang melalaikan.
Kesepuluh, cara berfikir yang bernas patut dilontarkan ketika mengadakan sesuatu perbincangan untuk mencari jalan penyelesaian seperti yang dilakukan oleh Abu Bakr dan Omar bagi menyelesaikan isu tawanan perang. Kesebelas, sebagai seorang Nabi, baginda tidak sedkitpun rasa malu untuk menerima pandangan dari sahabatnya yang bukan bertaraf Nabi atau Rasul dalam isu-isu tertentu bagi mencari jalan penyelesaiannya.
Keduabelas, sesungguhnya banyak pengajaran positif yang perlu diambil kira oleh setiap individu muslim yang cintakan agamanya ke arah satu tahap kekuatan dalam pelbagai aktiviti harian hidup mereka.








refer : http://www.harakahdaily.net/bm/index.php/utama/perang-badar-inspirasi-umat-islam-di-bulan-ramadan.html

# alangkah RINDU dan indahnya jika dapat kembali ke bumi MADINAH dan MEKAH..., INSYAALLAH AKAN KU DATANG KEMBALI ZIARAH BUMI TERCINTA ITU.....

kerja-kerja pembungkusan dan penghantaran DVD KEMPEN DIEBETES KEBANGSAAN fasa 1 ke seluruh MALAYSIA





membekal peralatan TELEKOMUNIKASI ....NOKIA E90 COMMUNICATOR