Ahad, November 16, 2008
KEAJAIBAN.......Jenazah Pengebom Bali diiringi 3 burung
Jenazah Pengebom Bali diiringi 3 burung
JAKARTA - Sekira satu jam sebelum kedatangan jenazah Amrozi dan Muklas, warga yang memadati area sekitar rumah Hj. Tariyem, dibuat takjub dengan kedatangan tiga burung belibis yang melayang-layang di udara Desa Tenggulun, Solokuro, Lamongan.
“Ini tanda jenazah mereka langsung bertemu dengan Allah. Burung itu bidadari yang menjemput,” ungkap H Ahmad, salah satu pendukung Amrozi cs, Minggu (9/11/2008).
Mereka yakin jenazah ketiga terpidana mati yang telah dieksekusi dini hari tadi, Amrozi, Muklas dan Imam Samudra akan masuk surga.
Jenazah Amrozi tiba sekira pukul 9.20 WIB, dengan menggunakan dua mobil ambulans yang bertuliskan Puskesmas �Tikung disertai mobil patroli dari Polres Lamongan dan Bojonegoro.(ram) (Ashadi Iksan /Sindo/uky)
Terpulang pada pembaca untuk membuat penilaian.Tetapi sebagai muslim ,haruslah kita berlaku adil dan berbaik sangka.
# BAGAIMANA PULA KEMATIAN KITA , ADAKAH KITA PENUH KEMAKSIATAN , HUTANG TAK BAYAR ( BUAT BODOH JE ) , DERHAKA KEPADA IBU BAPA , TIDAK AMANAH PADA MAJIKAN , BERGADUH ADIK-BERADIK , SUKA MENGUMPAT DAN PEMALAS TAHAP GABAN .........adakah ada penghormatan dan kemuliaan apabila KITA MATI ....( FIKIR-FIKIRKAN )
.......................................................................................
berita pertama :
Syuhada Bali tersenyum
Wahai sahabatku lihatlah wajah mereka....tersenyum kembali kepada Allah...naik bulu roma aku menyaksikan wajah mereka yang berseri ini...subhanallah..........sesungguhnya janji Allah telah sampai untuk mereka yang rindukan Allah.....Takbir..... lihatlah wajah mereka di sini
Tiada kata yang terucap melainkan kalimat takbir, Allahu Akbar, atas kondisi jenazah ketiga syuhada Bali. Betapa tidak, ketiga syuhada tersebut sangat jelas menampakkan tanda-tanda sebagai syahid seperti yang biasa ditemui di kancah peperangan, meski mereka 'tidak sedang berperang' melawan musuh Islam.
Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya Kantor Berita Islam Muslimdaily.net mendapat izin dari pihak keluarga, yang diwakili oleh Bp. Ali Fauzi, untuk mempublikasikan photo dua mujahid Bali yakni Amrozi dan Ust. Mukhlas. Bp Ali Fauzi berpesan agar photo ini disebarluaskan untuk memberikan bukti nyata atas misteri dan polemik yang terjadi ke atas Mujahid Bali, terutama Syuhada Tenggulun, terkait status mereka, apakah mati syahid atau tidak. Disamping itu memberikan hikmah nyata kepada seluruh kaum Muslimin bahwa perjuangan Islam yang mereka lakukan benar-benar ikhlas untuk tingginya kalimat Allah, dan bukan sekedar untuk aksi pamer.
Sebagaimana syuhada yang gugur dalam medan jihad, photo kedua syuhada Tenggulun terlihat tersenyum dengan barisan gigi yang terlihat rapi. Apalagi yang terjadi dengan Amrozi. Senyuman khas "The Smiling Bomber" yang seiring dengan kedua mata yang terbuka, terlihat seakan-akan bertemu dengan sesuatu yang membuat kagum. Mungkin sepasang bidadari yang menyambut ramah.
Kondisi tak jauh berbeda terjadi dengan jenazah Ust. Mukhlas. Ulama yang jago berorasi ini memperlihatkan senyuman dengan mata yang juga terbuka. Wajah bersih pun menjadi pertanda yang lain. Wajah bersih yang juga dimiliki oleh sang "Mujahid Hacker," Imam Samudera alias Abdul Azis. Imam memperlihatkan wajah tampan dan bersih, persis dengan kondisi Ust. Mukhlas.
Disamping analisis photo ketiga Mujahid Bali tersebut, keterangan dari lapangan makin memperkuat bukti bahwa ketiga pelaku aksi jihad tersebut adalah para Mujahidin, mereka telah memiliki niat yang tulus dan menemui kematian sebagai seorang syuhada. Berikut adalah bukti dan persaksian dari lapangan.
1. Salah seorang penziarah yang kebetulan ikut hadir di kediaman Hj. Tariyem adalah Ust. Abdul Rachim Ba'asyir. Menyaksikan bahwa ketika keranda jenazah masuk dan kain penutup keranda dibuka, sertamerta tercium bau wangi yang menyebar ke seluruh ruangan. Kejadian ini sempat membuat keheranan para pelayat, karena didalam ruangan yang sempit tersebut udara sangat pengap dan pengunjung berjubel dalam satu ruangan. Bila merupakan wangi dari minyak wangi, tak akan mampu mengalahkan bau badan para pengunjung dan tidak akan dapat memberikan aroma dengan kadar wangi yang sama." Allahu Akbar. . Itu bukan bau minyak wangi. Bukan. Tapi bau wangi dari asy syahid," kata beliau.
2. Selain itu, masih menurut Ust, Abdul Rachim, ketika kain penutup wajah dari Ust. Mukhlas di buka, terlihatelas bulir-bulir keringat menempel di bagian muka. Kondisi yang sama yang terjadi dengan mereka yang masih hidup dan dalam kondisi kegerahan. . Seakan Ust. Mukhlas merasakan kegerahan yang sama yang dengan kegerahan yang dialami oleh para pelayat beliau.
3. Sebagaimana dilansir oleh beberapa media nasional, seperti detik.com, nampak jelas terlihat fenomena datangnya tiga burung hitam di atas kediaman syuhada. Ketiga burung ini jelas bukan burung Gagak . seperti yang banyak diberitakan di media, karena memiliki leher yang panjang. Mereka datang begitu saja berputar-putar selama kurang lebih tujuh menit, dan kemudian pergi berpencar. Dua burung hitam terbang ke arah Timur, mereka merepresentasikan diterimanya amalan jihad Ust Mukhlas dan Amrozi, dan satu burung hitam terbang ke Barat, sebagai pertanda syahid atas diri 'Mujahid Hacker' Imam Samudera. Fenomena datangnya burung hitam ini sempat membuat suasana haru dengan teriakan takbir para pelayat. .
4. Seperti penuturan adik kandung Imam Samudera, Lulu Jamaludin, kakaknya menampakkan keanehan ketika akan dimasukkan dalam liang lahat. Bau wangi juga tercium dari jenasah Imam. Selain itu luka bekas tembakan peluru tajam terus menerus mengalirkan darah segar. Aliran darah ini keluar seperti yang terjadi dengan seseorang yang masih hidup ketika terluka. . Masih menurut Lulu juga, wajah kakaknya lebih bersih dan tampan dari biasanya.
5. Kabar terakhir baru saja diterima oleh salah satu kru muslimdaily.net. Beberapa hari yang lalu, tepatnya tiga hari setelah pemakaman Amrozi dan Ust. Mukhlas, keluarga Hj. Tariyem meminta beberapa orang untuk menjaga makam. Hal ini dilakukan untuk menghindari dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Beberapa diantara mereka yang ikut jaga adalah Sumarno, Baror, Rosyidin, Mashudi dan beberapa santri pondok Al Islam Tenggulun Lamongan. Mereka mengatakan mencium bau wangi keluar dari dalam kubur (makam). . Bau wangi yang sama saat mereka pertama kali membuka kain penutup jenazah syuhada. Namun, bau wangi ini bukan seperti bau dari minyak wangi yang biasa mereka pakai atau dipakai oleh orang kebanyakan.
Jelas sudah keterangan yang diberikan Allah s.w.t. lewat kebesaran-Nya. Meski banyak pihak yang membantah, memberikan suara sumbang, dan menggalang opini massa untuk memojokkan status para Mujahid Bali, serta membuat makar melalui kaki tangan aparat pemerintah, namun Allah berkehendak lain. Dan siapakah sebaik-baik pembuat makar ? (far/MD)
Sumber : Dari Muslimdaily.net
....................................................................................
berita kedua:
Amrozi tersenyum.. Amrozi tidak mati ..Amrozi tidak mati .. Amrozi Syahid...Amrozi Syahiiiid..... teriak Ust. Ja'far ( saudara Amrozi ), kemudian disambut dengan teriakan takbir ribuan masa di luar rumah keluarga syuhada Amrozi yang sejak pagi menunggu jenazah para syuhada.
Alloh swt. berfirman :
"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.” (QS Ali Imran, 3: 169)
Pernah juga diriwayatkan Abdullah bin Hiraam RA, pergi ke hari uhud dan dia memperoleh kemulian menjadi syahid di jalan Allah. Dan ada anaknya Jabir RA yang berkata:
‘Ketika ayahku terbunuh di medan Uhud, ketika menyingkap wajahnya, aku mulai menangis. Para Shahabat mencoba untuk mencegahku menangis, dimana Rasulullah SAW tidak mencegahku, dan bibiku juga menangis. Kemudian Rasulullah SAW berkata kepadanya, ‘apakah kamu menangis atau tidak Malaikat sedang meneduhinya dengan sayap-sayap mereka sampai kalian mengambilnya.’ Sungguh, ini adalah harga Syahadah,‘Apakah kamu menangis atau tidak, Malaikat meneduhinya sampai kamu mengambilnya.’ Ya tentu saja, mereka berbicara kebenaran, ‘Kami tidak akan menyerah.’
Ya tentu saja, “Kami tidak akan menyerah”; mereka telah beruntung memperdagangkan jiwa mereka dan sebagai imbalannya, mereka dibayar dengan Jannah.
Sungguh, masing-masing dari mereka adalah orang-orang besar dalam Ummat ini, ya Ummat. Dan ada Sa’ad bin Abi Waqqas yang berkata bahwa Abdullah bin Jahsh berkata kepadanya, ‘Haruskah kalian tidak berdoa?’ kemudian mereka pada satu sisi dan Sa’ad berkata :
Yaa Allah, jika aku menghadapi seorang musuh, biarkan dia sangat kasar, bengis dan brutal, untukku memeranginya dan dia memerangi aku; dan berikanlah aku kemenangan atasnya sampai aku membunuhnya.’ Kemudian Abdullah bin Jahsh berkata ‘amin’ dan kemudian (Abdullah bin Jahsh) terus berkata, ‘Yaa Allah kirimkanlah kepadaku seorang-laki-laki yang kasar, bengis dan brutal, dengan begitu aku bisa memeranginya hanya untukMu, dan dia memerangi aku, kemudian menangkapku dan memotong hidung dan telingaku, jika dengan demikian aku bertemu denganMu besok Yaa Allah, dan Engkau bertanya kepadaku, ‘Siapa yang memotong telinga dan hidungmu?’ Aku akan menjawab, hanya untukMu dan RasulMu.’ Dan Allah akan menjawab, ‘Kau berkata benar.’
Kemudian Sa’ad berkata, ‘Wahai anakku doa Abdullah Bin Jahsh lebih baik dari doaku! Sungguh, aku melihatnya pada hari terakhir dengan telinga dan hidungnya menggantung di atas seutas benang.’ (Zaad ul Ma’aad)
Mereka adalah orang-orang yang membasmi singgasana syirik. Mereka adalah orang-orang yang telah murni dengan darah mereka, membela negeri Islam. Mereka adalah orang-orang yang berpakaian sabar pada saat berperang ditengah ringkikan kuda, suara pedang dan terpaan debu dan kepala-kepala. Sungguh, orang yang bodoh adalah orang yang mencegah seruan jihad untuk dihidupkan kembali di abad ini. Orang yang bodoh adalah mereka yang mencegah pemuda untuk berjihad di Iraq, Palestina, Chechnya dan Afghanistan. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa sejarah kita terukir dengan darah pendahulu kita? Apakah mereka tidak mengetahui bahwa Allah SWT telah membeli kehidupan orang-orang beriman dengan kemenangan mereka Huur ul ‘Ayn?
Sungguh, Dia SWT menunjuk kepada mereka yang kendur dalam ketaatan mereka dengan mencela dan memperingati mereka, ketika Dia SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu:
"Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS At Taubah, 9: 38-39)
Dan disini kita melihat fakta kesucian Allah SWT yang dilanggar. Kemudian rumah dan kalimat Allah dikotori, kehormatan wanita-wanita Muslim dilanggar. Fasad (kerusakan) telah tersebar dan kejahatan berlaku dimana-mana. Kemudian apa yang kita lakukan untuk itu? Adakah diantara kita yang tidak menginginkan Dien Allah menjadi dominan?!
Siapakah yang sudah berdarah-darah, diantara kita, untuk menyampaikan dien Allah?! Siapakah yang mengangkat tangannya untuk berdoa kepada Allah di tengah malam sampai dia menjadi lelah untuk mendukung saudara-saudaranya Mujahidin dan lemah lagi miskin?! Dan sekarang seseorang dari kita akan takut untuk berkata dengan suara yang keras, pada saat menjadi seorang Imaam, ‘Yaa Allah dukunglah Mujahidin di…’ Dia akan takut berkata demikian pada saat berdiri di atas mimbar Rasulullah SAW! Kemudian dia akan ketakutan untuk mengatakan ini pada saat dia menjadi Imam Mihrab dan di dalam rumah Allah! Dia takut mengucapkan ini di dalam Ka’bah!
Kita tidak mempunyai alasan apapun bila kesucian Allah telah dilanggar, walaupun sekejap mata (bahkan sampai nafas terakhir, kita tidak mempunyai alasan untuk membolehkan kesucian Allah dilanggar). Maka dengarlah perkataan terakhir dari Sa’ad bin Ar Rabii RA; Ibnu Hisyam meriwayatkan dalam Sirah, setelah perang Uhud, dimana Rasulullah SAW bertanya:
'Siapa yang bisa menemukan Sa’ad bin Ar Rabii’ apakah dia gugur atau hidup?'
Seorang lelaki Anshar berkata, ‘Aku akan mencari Sa’ad Yaa Rasulullah.’
Kemudian dia mencari [untuk beliau SAW] dan menemukannya dalam keadaan mengenaskan terluka diantara kematian mengambil nafas terakhirnya. Kemudian aku berkata kepadanya bahwa Raulullah SAW memerintahkanku untuk mencarimu jika kami masih hidup ataupun gugur. Dia berkata :
‘Aku diantara kematian, maka sampaikanlah salamku kepada Rasulullah SAW dan katakan kepadanya, semoga Allah membalasnya dengan sebaik-baik balasan dimana Allah memberikan seorang Nabi untuk apa yang dia bawab kepada Ummatnya, dan sampaikan salamku kepada orang-orangmu dan katakan kepada mereka bahwa Sa’ad Bin Ar Rabii mengatakan kepada kalian bahwa kalian tidak punya alasan di depan Allah jika Nabimu SAW diperlakukan kejam dan walaupun sekejap mata.’
Orang Ansaari, aku tidak meninggalkannya sampai dia wafat, dan kemudian aku datang kepada Rasulullah SAW dan mengatakan kepadanya apa yang terjadi.
Sungguh, ‘Kita tidak mempunyai alasan di depan Allah jika Nabi kita dihina dan kalian telah mengedipkan mata.’ Setelah semua ini, apakah kalian ingin mematikan nur (cahaya) jihad, setelah dinyalakan dan dikobarkan pada masa Shahabat? Dan setelah semua ini, jihad akan redup setelah dia bersinar?! Apakah setelah semua ini dimana cabang jihad layu setelah dia melambai? Dan apakah setelah semua ini dimana kebaikan jihad akan menjadi susut setelah ini dahulu begitu bersinar?!
Apakah setelah semua ini dimana pintu jihad akan terkunci dan tidak terbuka? Dan kudanya telah dihentikan kemudian tidak lagi ditunggangi, dan tangan-tangan hina kuffar telah diperluas atas ummat Muslim dan tidak pernah dipotong. Dan pedang telah disarungkan dan tidak pernah dibuka lagi melawan musuh-musuh Millah dan Dien. Apakah setelah ini semua, lidah akan menjadi terdiam untuk mengatakan kebenaran kemudian jihad tidak lagi dibicarakan?!
Yaa Allah jagalah kami untuk tetap beriman, Yaa Allah kuatkanlah Imaan dalam hati kami!
Maka Tuba (kabar gembira dan jannah) bagi seseorang yang menjaga dirinya di jalan jihad, pengorbanan dan tetap teguh pada saat sukar. Dan berita gembira kepada kalian wahai ksatria, wahai seseorang yang memerangi orang-orang kufur, dari Yahudi dan tentara Salib, dimana mereka menduduki negeri kita. Tuba bagi kalian, sebagaimana kami melihat kalian berbaris dan bersorak ‘kami tidak akan pernah menyerah.’ Tuba bagi kalian, pintu jannah telah terbuka, piala telah diset, tahta telah diangkat dan Huur ul Ain telah muncul. Tuba bagi kalian yang telah memperdagangkan hidup dengan hidup yang abadi.
Tuba bagi seseorang yang telah diberikan kemenangan Syahid dan yang telah mendapat kedudukan Syahid, yang tidak akan pernah haus lagi, dan perdangangan mereka telah menguntungkan, kemudian mereka menjadi sangat bahagia diantara orang-orang yang bahagia. Allah SWT berfirman,
“Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS Ali Imran, 3: 170)
Yaa Allah berikanlah kami kemenangan! Yaa Allah berikanlah kami kemenangan! Yaa Allah dukunglah Mujahidin di mana saja mereka berada. Yaa Allah binasakanlah agresor Yahudi dan tentara salib. Yaa Allah jagalah kami agar tetap pada haq dan jihad hanya untukMu semata.
Semoga Allah menerima dari kalian Amrozi rh,Mukhlaz rh,Imam Samudra rh. dan dari kami wahai mujahidin, wahai seseorang yang melindungi negeri dan mempertahankan kehormatan ummat Muslim dan kehormatan Ummat. Wahai seseorang yang berperang untuk meninggikan panji Islam dan murni dari noda nasionalisme, patriotisme, demokrasi dan syirik. [rofx/bbs
......................................................................................
Redaksi Muslimdaily menerima kiriman foto dari seorang pentakziyah yang menghadiri pemakaman As Syshid Amrozy dan Ustad Mukhlas. Dalam foto yang diambil dari depan rumah Hj. Tariyem ibunda Ustad Mukhlas dan Amrozy menggunakan kemera handphone tersebut memperlihatkan awan yang membentuk lafalz Allah.
Kejadian ini muncul setelah ketiga burung besar menghilang. Kemudian langit yang saat itu terang benderang tiba-tiba berubah menjadi mendung dan para pentakziyah mulai menunjuk-nunjuk langit di atas, melihat awan yang membentuk lafal Allah tersebut.
Reporter Muslimdaily tidak sempat mengambil gambar kejadian tesebut karena lokasinya terletak diatas rumah yang kami tempati, jadi terhalang genteng rumah. Namun anggota TPM bapak Achmad Michdan yang setelah menyolatkan jenazah kemudian duduk-duduk bersama kru Muslimdaily di rumah salah satu kerabat ustad Mukhlas melihat sendiri kejadian itu dan menceritakan kepada kami.
Foto ini kami terima hari Ahad setelah ada seorang kerabat keluarga yang menghubungi kami dan memberitahukan kalau dia mempunyai foto kejadian tersebut kemudian mengirimkan ke redaksi Muslimdaily via e-mail.[MD]
Sumber : Muslimdaily
sumber : http://alhusseyn51.blogspot.com/
refer :
http://lutfimj2006.blogspot.com/2008/11/disebalik-kisah-merekaallahuakbar_14.html
" apabila seorang pendekar melakukan gerak tari dan aksinya ...angin , pasir dan makhluk allah yang mengerti akan menari bersama rentak tarinya....walaupun kebanyakan manusia tidak mengerti ( membenci ) melainkan yang berakal dan diberi ilmu pengetahuan oleh ALLAH TAALA.."... semoga roh mereka diletakan bersama-sama para pahlawan ( MUJAHIDEEN ) dan kekasih ALLAH TAALA....AMIN.